Sesak Nafas, Asma? Mungkin Ini Salah Satu Penyebabnya

Bernafas merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup manusia. Namun apa jadinya jika kita mengalami gangguan dalam bernafas atau sesak nafas? Pastinya hal itu bisa menurunkan kualitas hidup kita. (aladokter.com)

Sesak nafas sendiri adalah kondisi ketika Anda kesulitan dalam bernafas atau tidak cukup mendapat asupan udara. Ada beberapa penyebab yang memungkinkan Anda sesak nafas. Ingin tahu apa saja penyebabnya?


Seseorang mengalami sesak nafas bisa karena faktor obesitas, berolahraga terlalu berat, berada di tempat dengan suhu ekstrem, atau berada di daerah dengan ketinggian tertentu. Namun jika sesak nafas disebabkan oleh gangguan kesehatan, maka bisa disebabkan oleh:

Pilek, Alergi, Asma.Anemia.Sinusitis.Tuberkulosis.Tekanan darah rendah. Patah tulang rusuk.
Keracunan karbonmonoksida. Pneumonia (paru-paru basah).Kanker paru-paru. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Gangguan pada jantung seperti gagal jantung, serangan jantung, atau aritmiajantung.
Dari kondisi yang telah disebutkan di atas, penyebab umum yang kerap memicu kondisi sesak nafas adalah asma, penyakit yang berhubungan dengan paru-paru dan jantung. Sesak nafas yang disebabkan oleh kondisi tersebut biasanya berlangsung dalam jangka panjang.
Untuk mengetahui penyebab sesak nafas yang Anda rasakan, sebaiknya kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan keluarga. Pemeriksaan fisik dan berbagai tes juga akan dilakukan, contohnya tes darah, X-ray rongga dada dan tes pernapasan spirometri.

Pada pernapasan spirometri akan diketahui berapa banyak udara yang bisa Anda hembuskan dan seberapa cepat Anda menghembuskannya. Tes ini juga bisa dijadikan alat untuk mendiagnosis apakah Anda mengidap PPOK atau tidak.

Tes alergi juga mungkin bisa membantu dokter mengetahui penyebab sesak nafas . Salah satu penyebab utamanya adalah asma, tapi pemicu terbesar asma adalah alergi. Pada sebagian kasus, dokter akan menggunakan metode CT scan atau X-ray guna mengetahui kondisi jantung, paru-paru, serta tulang Anda.

Mengetahui penyebab pasti mengapa Anda sesak nafas sangat penting karena akan dijadikan patokan untuk menangani sesak nafas yang dialami secara efektif.

Penanganan sesak nafas tidak sama pada tiap individu. Oleh karena itu dibutuhkan diagnosis yang tepat mengenai penyebab sesak nafas. Jika Anda mengalami sesak nafas karena asma atau alergi, maka yang perlu Anda lakukan adalah menghindari unsur-unsur pemicu, seperti debu, asap rokok, polusi udara, bulu , atau serbuk sari. Jaga selalu kebersihan rumah Anda agar terbebas dari debu, kutu, atau tungau.


Mengonsumsi obat-obatan juga bisa Anda lakukan untuk menangani sesak nafas akibat alergi, seperti dekongestan dan antihistamin. Kedua obat ini bisa memperlancar proses menghirup udara. Jika alergi Anda sudah parah, kemungkinan akan diberikan obat hirup steroid. Obat hirup ini juga bisa diterapkan oleh penderita sinusitis.

Penderita asma juga bisa ditangani dengan obat-obatan yang dihirup atau diminum. Tujuannya membantu meringankan atau mencegah obstruksi jalan nafas dan produksi lendir yang berlebihan. Jika Anda menjalani pengobatan dengan obat hirup, pastikan pasokannya memadai dan alatnya bekerja dengan baik.

Selain itu, merokok juga bisa memberikan dampak lain, yaitu risiko terkena penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan kanker.

Menjalani diet juga bisa dilakukan jika Anda mengalami sesak nafas karena obesitas. Dengan menurunkan berat badan ke tingkat yang sehat, pernapasan bisa lebih lega. Hindari pula aktivitas berat ketika berada di tempat dengan ketinggian lebih dari 1500 meter.

Bagi Anda yang mengalami sesak nafas akibat penyakit serius, mungkin harus menjalani perawatan atau mengonsumsi obat-obatan tertentu dari dokter. Konsultasikan kepada dokter mengenai pengobatan apa yang tepat untuk Anda.

Jika Anda mengalami sesak nafas diiringi demam tinggi, menggigil, batuk, bengkak di kaki, warna bibir menjadi biru, atau sesak nafas yang kian memburuk, langsung kunjungi dokter secepatnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama