Benih-benihnya yang tersebar bersama hembusan angin membuat proses perkembangbiakan alang-alang sangat cepat. Oleh karena itu, tumbuhan ini cukup mudah ditemukan, karena sering tumbuh secara liar di tempat terbuka dan sering terkena sinar matahari, misalnya di pinggir jalan, area persawahan, bekas hutan yang rusak, atau tanah kosong yang tidak difungsikan.
Ilalang dianggap sebagai gulma yang merugikan dan kehadirannya tidak begitu diinginkan oleh para petani karena bisa mengakibatkan turunnya hasil tanaman produksi. Namun, dalam dunia kesehatan justru alang-alang dijadikan sebagai bahan pembuatan obat-obatan tradisional karena beberapa senyawa bermanfaat yang terkandung didalamnya. Dari beberapa referensi yang kami baca, contoh paling umum pemanfaatan ilalang untuk kesehatan yaitu digunakan sebagai obat peluruh air kencing.
Berikut ini sebutan alang-alang di beberapa daerah di Indonesia: Ki Eurih (Sunda), Alang-alang (Jawa), Lalang (Madura), Rih (Batak), Alalang (Minangkabau), Lioh (Lampung), Neleleng laku (Aceh), Kalepip (Kalana), Re (Sasak), Re (Sumbawa), Atindalo (Bima), reya (Sulsel), eri, weri, weli (Ambon dan Seram), kusu-kusu (Menado, Ternate dan Tidore), nguusu (Halmahera), wusu, wutsu (Sumba), Witu (Sumba), rii / kii / ki (Flores), rih (Batak), dan masih banyak lagi.
Kandungan Alang-alang, seperti dilansir Republika Online. Dari hasil penelitian para ahli di Jepang membuktikan, dalam rimpang ilalang terkandung imperanene yang mempunyai efek menghambat sel pembeku darah (agregasi trombosit). Efek menghambat agregasi trombosit ini sama dengan efek yang dihasilkan oleh asetosal / aspirin (asam asetil salisilat) yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah pada penderita infark jantung (serangan jantung). Bahan lain yang terkandung dalam alang-alang yaitu Cylendrene ( berfungsi sebagai penghambat kontraksi pembuluh darah pada otot polos, sehingga sirkulasi darah tetap lancar) dan Graminone B (berfungsi untuk menghambat penyempitan pembuluh darah aorta).
Pada laman Warintek Ristek. dijelaskan, akar Imperata cylindrica (alang-alang) mengandung senyawa kimia saponin dan tanin, sedangkan daunnya mengandung polifenol.
Khasiat Alang-alang dan Cara mengolahnya, Berikut ini adalah aneka manfaat dan khasiat alang-alang beserta panduan tentang cara mengolah Alang-alang menjadi obat tradisional seperti dijelaskan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI)
Melancarkan air seni. Ambil kira-kira 250 gram akar alang-alang lalu cuci bersih, campur dengan gula batu, kemudian rebus dengan 3 gelas air selama 10 menit, dinginkan, saring, selanjutnya minum 3 kali sehari @ 1 gelas.
Mengobati kencing batu. Rebus 100 gram akar alang-alang, 1/2 genggam daun meniran, 1/2 genggam daun kumis kucing, 5 gelas air sampai airnya tinggal setengah (2,5 gelas), dinginkan, saring, minum 3 kali sehari @ 1 gelas sampai batu keluar.
Mengatasi hipertensi akibat sakit ginjal. Siapkan 200 akar alang-alang, tangkue (manisan dibuat dari labu putih) secukupnya, lalu rebus dengan 2 gelas air hingga airnya tinggal setengah, dinginkan, saring, kemudian minum 2 kali sehari.
Mengobati radang paru-paru. Siapkan bahan-bahan berikut: 500 gram akar alang-alang, 5 helai daun sembung, 10 kuntum bunga melati kering, dan garam secukupnya. Selanjutnya, rebus dengan 3 gelas air sampai airnya kira-kira tinggal setengah, lalu saring. Ramuan yang sudah dibuat tadi diminum 2 kali sehari.
Mengobati Asma. Siapkan 100 gram akar alang-alang, 25 gram kencur, 25 gram daun sirih. Selanjutnya rebus dengan 1 liter air sampai airnya tinggal setengah, lalu saring, tambahkan 1 sendok makan madu dan 1 sendok teh air jeruk nipis. Ramuan diminum sekaligus sebelum tidur malam.
Mengatasi mimisan, hepatitis. Cuci 200 gram akar alang-alang, lalu rebus dengan 6 gelas air sampai airnya tinggal 2 gelas, dinginkan, saring. Selanjutnya minum ramuan 3 kali sehari.
Mengobati Prostat. Rebus 500 gram akar alang-alang dengan 6 gelas air sampai airnya tinggal setengah, dinginkan, lalu minum 3 kali sehari.
Mengobati Diare. Rebus 250 gram akar alang-alang yang sudah dicuci dengan 2 gelas air selama 15 menit. Sekali minum 1 gelas, segera setelah buang air besar.
Megatasi Keputihan. Siapkan 500 gram akar alang-alang, 2 tangkai daun pepaya, dan 5 gram pulasari. Kemudian rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa setengah, saring, minum ramuan 2 kali sehari.
(berbagai sumber)
Tidak ada komentar